• SMA NEGERI 1 CIRANJANG
  • BIJAKS : Berprestasi, Inovatif, Jujur, Agamis, Kreatif, Sehat

Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Model Project Based Leaning (Pjbl) di Kelas XI dengan Menggunakan Aplikasi Padlet yang Berorientasi pada Pendidikan Karakter

Penulis  : Mega Rahma Munggaran, S.Pd.

 

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED  LEANING (PjBL)

di KELAS XI DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI PADLET

YANG BERORIENTASI PADA PENDIDIKAN KARAKTER

 

PENDAHULUAN

Pembelajaran sastra mempunyai peranan penting dalam pendidikan, satu di antaranya menulis puisi.  Karena puisi mempunyai relevansi dengan masalah-masalah dunia nyata. Pembelajaran menulis puisi merupakan satu di antara pembelajaran sastra yang harus diberikan kepada peserta didik SMA di kelas XI. Puisi merupakan bahan pembelajaran dalam apresiasi sastra Indonesia. Pembelajaran puisi dapat meningkatkan daya kreatif peserta didik dan meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap unsur-unsur yang pembangun karya sastra.

Pendekatan berbasis teks dalam Kurikulum Merdeka disusun untuk mengembangkan pengetahuan  dan keterampilan. Salah satu aspek keterampilan yang tertuang dalam Kurikulum Merdeka terdapat pada tujuan pembelajaan yaitu “Menganalisisi dan menulis sebuah puisi.”

Teks puisi adalah suatu teks yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia melalui tingkah laku (akting) yang dipentaskan atau dapat juga juga diartikan sebagai karya seni yang dipentaskan (Kosasih, 2017:202). Pendidikan karakter upaya membentuk sikap, mental, perilaku baik, benar dan kuat menghadapi kehidupan. Menurut (Rozak, 2014: 21) karakter seseorang berkaitan dengan perilaku yang ada di sekitar dirinya. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mencoba membuat inovasi pembelajaran dalam bentuk pembelajaran menganalisis dan menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran PjBL (Project Based Learning).

Proses pembelajaran sebagai praktik baik dalam pembelajaran ini penting untuk disampaikan agar tulisan ini menjadi inspirasi bagi para pendidik yang akan mengajar menyajikan   puisi dalam bentuk tulisan di sekolah.

Peran penulis dalam hal ini sebagai pendidik yang merancang dan mengajar materi menganalisis dan menulis sebuah puisi dengan tema ibu dan perjungan hidup di kelas XI SMA Negeri 1 Ciranjang dalam kegiatan belajar mengajar pada tahun ajar 2022.

 

 

PEMBAHASAN

Tantangan dalam mengimplementasikan pembelajaran menganalisis dan menulis sebuah puisi dengan menggunakan model pembelajaran PjBL yang berorientasi pendidikan karakter adalah masalah menumbuhkan daya kreativitas atau menghasilkan proyek peserta didik masih yang  belum maksimal, dan menumbuhkan karakter rasa ingin tahu yang harus terus dipupuk. Permasalahan itu muncul dikarenakan masih lemahnya kemampuan peserta didik dalam media teknologi berbasis TIK.

Yang terlibat kegiatan ini adalah pendidik sebagi peneliti praktik baik, kepala sekolah, rekan sejawat, untuk melaksanakan penelitian dari hasil kegiatan belajar mengajar di kelas XI mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi menulis puisi, rekan sejawat yang telah membantu dalam memberi saran yang membangun dalam kegiatan  penelitian  yang  telah saya laksanakan, dan peserta didik sebagai pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan materi menulis puisi di kelas XI pada tahun ajar 2022.

Sesuai dengan RPP  dan Modul Ajar dalam pelaksanan kegiatan belajar mengajar, kegiatan yang penulis lakukan mulai dari Kegitan Pendahuluan yang terdiri dari a). Orientasi b). Apersepsi. c). Motivasi, d). Pemberi acuan. Kegiatan intinya adalah: 1. Menentukan pertanyaan mendasar: a) Peserta didik mengamati video membaca puisi yang berjudul :”Pada Aksara” Karya Dewi Lestari; b) Peserta didik bertanya jawab tentang isi puisi; c) Pendidik menyampaikan LKPD dalam menganalisl puisi yang telah disimak dan dierjakan secara kelompok kemudian pendidik menyampaikan projek pembuatan menulis puisi secara individual. 2. Membuat desain proyek: a) Peserta didik dibagi kelompok menajdi 4 kelompok, lalu diberikan LKPD yang berisi menganalisi unsur fisik dan unsur batin puisi yang telah ditonton kepada masing-masing kelompok; b). Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil analisis puisi yang telah dikerjakan peserta didik dalam kelompok; c). Pendidik beserta peserta didik  mendiskusikan aturan pengerjaan proyek untuk disepakati bersama dalam proses penyelesaian proyek, seperti pemilihan tema, tema hanya satu yang dipilih oleh peserta didik, serta pendidik mengarahkan peserta didik untuk mengakses aplikasi Padlet dan memperhatikan petunjuk dalam penggunaan aplikasi Padlet tersebut lalu hasil dari puisi disematkan ke padlet dan dapat dipublikasikan ke media sosial peserta didik. 3.Menyusun jadwal proyek; a) Pendidik mengumumkan pada peserta didik bahwa proyek yang disusun harus selesai dalam jangka waktu 20 menit; b) Pendidik menginformasikan waktu pelaksanaan praktik dalam menulis sebuah puisi dengan tema yang tema ibu atau perjuangan hidup. 4. Memonitoring kemajuan proyek: a) Pendidik membimbing dan memantau keaktifan dan kerja individual peserta didik dalam pelaksanaan menulis sebuah puisi dan mengerjakan di aplikasi Padlet; b) Pendidik memonitoring dalam pelaksanaan meulis puisi dengan cara berkeliling dan memantau pekerjaan projek tersebut.  5. Penilaian hasil: a) Pendidik mengondisikan peserta didik untuk dapat mempersentasikan hasil tulisan puisi dan dibacakan oleh teman; b) Peserta didik mempresentasikan hasil sebuah tulisan puisi dan dan saling mengevaluasi hasil projek tulisan puisi oleh teman; c). Peserta didik saling lain memberikan penilain dengan rubrik yang sudah disediakan; c) peserta didik lain menanggapi hasil  tulisan puisi teman sejawatnya; d) Pendidik memberikan penguatan hasil pembuatan puisi. 6. Mengevaluasi pengalaman; a) Peserta didik menyampaikan pengalamannya dalam proses pengerjaan proyek menulis sebuah puisi; b) Pendidik dan peserta didik menyimpulkan pembuatan proyek menulis puisi; c) Peserta didik mengumpulkan hasi puisi di apliksi Padlet. Kegiatan penutup pendidik bersama peserta didik membuat simpulan,  pendidik mengajukan pertanyaan secara lisan dan peserta didik mendengarkan arahan pendidik untuk materi pertemuan berikutnya.

Hasil penilaian menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran telah tercapai. Proses pembelajaran inovatif menggunakan model pembelajaran PjBL materi menganalisis unsur fisik dan unsur batin puisi dan menulis sebuah puisi dengan tema ibu atau perjuangan hidup,  menunjukkan hasil yang baik, dibuktikan dengan antusiasnya peserta didik dalam presentasi menganalisis puisi dan mengomentari hasil puisi yang ditayangan di Smart Bord dengana menggunakan aplikasi padlet.

Dampak yang dirasakan baik bagi saya sebagai pendidik maupun peserta didik adalah terciptanya proses pembelajaran yang menyenangkan, menarik dan telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Melalui evaluasi pada akhir kegiatan pembelajaran, materi menganalisi dan menulis sebuah puisi dengan menggunakan model pembelajaran PjBL, peserta didik merespon dengan baik, merasa senang, dan menarik, terutama saat diyangkan hasilnya dengan menggunakan aplikasi padlet yang telah mereka buat. Respon tersebut menunjukkan aksi yang  dilakukan dalam mengatasi permasalahan kurangnya motivasi belajar peserta didik dalam menganalisis dan menulis sebuah puisi peserta didik dapat teratasi dengan baik. Peserta didik dalam refleksi ada respon senang, sehingga model pembelajaran PjBL ini sangat efektif untuk materi menulis puisi.

Pada akhir pembelajaran peserta didik menunjukkan senang, tidak sulit dan menarik terhadap proses pembelajaran. Mereka secara serempak menjawab ”senang, tidak sulit, dan menarik”. Gambaran itu menunjukkan  pendidikan karakter melalui  pembelajaran menulis puisi di aplikasi padlet dan dipublikasikan ke media sosial pribadi peserta didik dengan menggunakan model PjBL telah berhasil.

 

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar  dengan materi menulisi puisi di kelas xi tahun ajar 2022 sudah sangat efektif, terbukti dengan tercapainya tujuan pembelajaran yang sudah tertuang dalam RPP dan modul Ajar, peserta didik aktif dalam diskusi sehingga tidak monoton, hasil belajar peserta didik semakin meningkat terbukti dengan nilai setiap peserta didik sudah diatas KKM, pembelajaran menjadi menarik dan menumbuhkan minat peserta didik untuk belajar, serta dapat memotivasi pendidik lainnya untuk menerapkan pembelajaran inovatif di tingkat SMA/SMK khususnya pelajaran Bahasa Indonesia pada tahun ajar 2022.

 

DAFTAR PUSTAKA

Kosasih, E. 2017. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII Edisi Revisi 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud.

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

Rozak, Abdul. 2014. Membangun Karakter Peserta Didik Melalui Kurikulum Sebagai Bekal Menjalankan Kehidupan Bermartabat. Cirebon: Seminar FKIP Unswagati Cirebon.

Tarigan, Henry Guntur. 1991. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa

 

 

 

 

 

 

 

 

Verifikator           : Deden Royani, S.T., M.H. (Wakasek Kurikulum SMA Negeri 1 Ciranjang)
Admin Websites  :Resta Cahya Nugraha, S.Pd

 

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Meningkatkan Peran Guru sebagai Fasilitator Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Discovery Learning

Penulis : Agus Sujarwadi, S.Sos.       MENINGKATKAN PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR PEMBELAJARAN  DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING   A. PEND

20/12/2022 10:18 - Oleh Administrator - Dilihat 783 kali
Meningkatkan Peran Guru sebagai Fasilitator Pembelajaran Membaca Hikayat dan Cerpen dalam Membandingkan Nilai dan Karakterisasi Hikayat dan Cerpen Serta Mengaitkannya dengan Nilai-Nilai Kehidupan

Penulis : Indra Hendrawan, S.Pd.   MENINGKATKAN PERAN GURU SEBAGAI FASILITATOR PEMBELAJARAN MEMBACA HIKAYAT DAN CERPEN DALAM MEMBANDINGKAN NILAI DAN KARAKTERISASI HIKAYAT DAN C

29/11/2022 15:42 - Oleh Administrator - Dilihat 1459 kali